Dalam RPJMD Kota Depok 2011 – 2016 disebutkan pada Misi ke Empat; “Meningkatkan
Kualitas Keluarga, Pendidikan, Kesehatan, dan Kesejahteraan Masyarakat yang
Berlandaskan Nilai – Nilai Agama”. Pada misi ini beberapa kebijakan
yang disusun di antaranya meningkatkan perluasan kesempatan memperoleh
pendidikan dan peningkatan kualitas pendidikan, serta meningkatkan peran serta
masyarakat dalam pendidikan, baik melalui peran serta dunia usaha dalam penyelenggaraan
maupun melalui gerakan masyarakat peduli pendidikan.
terdepan dalam menyuarakan kebenaran dan mengikut sertakan seluruh elemen masyarakat yg ada serta mengerahkan & mengarahkan seluruh potensi yg dimilikinya untuk Depok yg lebih baik
Memajukan Sekolah tanpa Diskriminasi
Judul buku: Sekolahnya Manusia
Penulis : Munif Chatib
Penerbit : Kaifa (Kelompok Mizan)
Cetakan : I, 2009
Tebal : xxiii + 186 halaman
SECARA ideal, sekolah adalah rumah kedua bagi anak didik. Namun dalam realitasnya, tidak jarang sekolah justru menjadi tempat ''menakutkan'' yang membuat siswa tidak nyaman di dalamnya. Tentu saja, ada banyak faktor yang mengakibatkan kondisi yang memprihatinkan tersebut. Salah satu di antaranya mungkin apa yang oleh Paulo Freire disebut dengan ''dehumanisasi pendidikan'', yaitu tempat pendidikan layaknya penjara, yang memosisikan siswa sebagai objek dan guru sebagai subjek.
Penulis : Munif Chatib
Penerbit : Kaifa (Kelompok Mizan)
Cetakan : I, 2009
Tebal : xxiii + 186 halaman
SECARA ideal, sekolah adalah rumah kedua bagi anak didik. Namun dalam realitasnya, tidak jarang sekolah justru menjadi tempat ''menakutkan'' yang membuat siswa tidak nyaman di dalamnya. Tentu saja, ada banyak faktor yang mengakibatkan kondisi yang memprihatinkan tersebut. Salah satu di antaranya mungkin apa yang oleh Paulo Freire disebut dengan ''dehumanisasi pendidikan'', yaitu tempat pendidikan layaknya penjara, yang memosisikan siswa sebagai objek dan guru sebagai subjek.
SDM Kemaritiman Adalah Kunci'
”Usahakan agar kita menjadi bangsa pelaut kembali, bangsa pelaut dalam
arti seluas-luasnya, bukan sekadar jongos di kapal, tetapi mempunyai armada
niaga, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi irama gelombang.” (Soekarno, 1953)
Pidato tersebut disampaikan
Presiden Soekarno saat meresmikan Institut Angkatan Laut tahun 1953 yang
menjadi cikal bakal Akademi Angkatan Laut (AAL). Indonesia memang telah lama
tidak berorientasi laut atau tidak bisa menjadi nakhoda di lautnya sendiri.
Laut dijadikan ladang mata
pencaharian, laut juga dijadikan sebagai tempat menggalang kekuatan, mempunyai
armada laut yang kuat berarti bisa mempertahankan kerajaan dari serangan luar.
Memang, laut dalam hal ini menjadi suatu yang sangat penting sejak zaman dahulu
sampai zaman sekarang. Dengan mengoptimalkan potensi laut menjadikan bangsa
Indonesia maju karena Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk
mengembangkan laut. Laut akan memberikan manfaat yang sangat vital bagi
pertumbuham dan perkembangan perekonomian Indonesia atau perdaganagan pada
khususnya.
Langganan:
Postingan (Atom)